Garut-Plus com.id. Tiga orang perempuan exs karyawati PNM.MEKAR Cabang Cilawu Garut,yang masing masing bernama (TA),(IS) dan (DA)Menceritakan tentang keluhannya selama berkerja di PNM,MEKAR tersebut.
Pertama yang diterangkan oleh (TA) usia 21 tahun beliau sudah bekerja di PNM.MEKAR Cilawu selama 4 tahun,dalam keterangan yang disampaikan oleh (TA) kepada ibundanya sebelum memutuskan untuk keluar kerja yaitu dirinya sudah tidak merasa nyaman bekerja di PNM.Mekar Cilawu disebabkan yang pertama jaminan keselamatan ketika berada di lokasi nasabah (Perkampungan)yang mana tugaspun sudah tidak mengenal waktu kerap jam 21.oo sampai jam 22.oo masih di lokasi nasabah.
Kedua tekanan dari pimpinan cabang (pimcam PNM.MEKAR Cilawu) dalam artian ketika pulang seluruh tagihan dari nasabah harus selesai,walaupun larut malam melampoi jam kerja.
Jadi singkat cerita yang disampaikan ketiga Exs Karyawati PNM.MEKAR Cilawu ini,intinya kalau diteruskan bekerja sudah tidak sanggup dan tidak mempunyai lagi dana talang untuk membayar (Nalangin Nasabah) ,tapi kalau tidak ditalangin saya dan teman juga nggak bisa pulang ke kantor karena kerap di omelin oleh pimcab,tandas ( TA) yang siap menerangkan apa yang dialaminya karena saya masih mempunyai bukti bukti.
Adapun uang dana talang yang telah dikeluarkan oleh ketiga Exs karyawati PNM.MEKAR Cilawu ini ( TA Rp.4 juta),(IS Rp.1,5 juta)dan (DA Rp.3 juta) mereka bertiga siap dihadirkan untuk didengar keteranganya oleh pihak PNM.MEKAR.
Kepada Awak Media (TA) menyampaikan, ” Saya akan menuntut hak saya dan uang saya yang telah dipakai dana talang tersebut “.karena jelas diketahui dimeja brifing pimpinanya, pungkasnya.
konfirmasi dengan pimcab PNM MEKAR Cilawu, yang bernama Diani sudah dilakukan baik secara langsung maupun telpon dan melalui whasap perpesanan.
Tepatnya hari jumat 12/01/24.bertempat di kantor PNM.MEKAR -Cilawu Garut yang dihadiri berbagai pihak yang kesimpulanya : Tidak ada kesepakatan.
Terkait hal ini mendapat tanggapan dari berbagai kalangan para ormas dan LSM di kabupaten Garut salah satunya dari Aktivis (Almagari) yang berpendapat bahwa setelah menyimak kronologis akar permasalahannya sebenarnya sangat sepele,justru yang berat itu tindakan tekanan yang menyebabkan para pekerjanya itu menalangi angsuran para nasabahnya,karena ketika pulang kerja harus beres setoranya walau sampai larut malam,tandas Bang Acoy yang akan mengkaji dan akan membawanya ke ranah audiensi DPRD Garut.
** ( Ndang.Supardin).