Pancaran Cahaya Qur’ani di Balik Indahnya Gunung Barucadas Garut

oleh -204 Dilihat
oleh

Garut Plus – Pondok Pesantren Tahfidz dan Wisata Religi Madinatul Qur’an Barucadas Garut yang berada di wilayah Desa Mekarluyu Kecamatan Sukawening Kabupatean Garut merupakan salah satu pondok pesantren yang mempunyai visi misi ingin memasyarakatkan Al Qur’an secara luas dan melahirkan generasi Qurani hafidz-hafidzoh di usia muda.

Ponpes ini menggelar acara wisuda yang ke 3 dengan tema “Gengam Dunia Dengan Prestasi Qur’ani” setelah sebelumnya tahun 2022 dan 2023 juga telah menggelar hal yang sama dan telah mencetak serta melahirkan generasi qur’ani para hafidz dan hafidzah sebanyak 35 Orang, Ahad (07/07/2024).

Dalam kesempatan itu Ustad Muhamad Soleh Al-Hafidz selaku pimpinan/pengasuh ponpes madinatul qur’an Barucadas Garut, memberikan keterangan bahwa pesantren ini baru didirikan pada tahun 2020 yang awalnya bertempat di karangpawitan.

Dan pada tahun 2022 pindah ke Barucadas Kecamatan Sukawening, Garut, dengan alasan lokasi tempat yang representative berada diarea pegunungan yang mempunyai potensi panorama alam yang indah.

Tempat ini juga bisa dijadikan tempat wisata religi untuk merefleksi jiwa dan pikiran dengan menikmati pemandangan panorama alam yang indah serta diiringi lantunan ayat suci Al-Quran yang dilantunkan oleh para santri sehingga membuat hati menjadi tenang, selain itu tempat ini cocok untuk seorang penghafal Al Quran karena lingkungan yang hening jauh dari kebisingan.

Berawal dari keprihatinannya melihat situasi generasi muda sekarang ini, Ustd Muhamad soleh Al-Hafidz pria kelahiran bandung 1976 yang juga merupakan salah satu anggota LPTQ sekaligus merangkap menjadi Dewan hakim/Juri MTQ Kabupaten Bandung dan Garut ini bercita-cita untuk mencetak 1000 penghapal Al-qur’an.

Hal ini membuat Ust. Muhamad soleh Al-Hafidz memberanikan diri membuka pondok pesantren untuk mencetak generasi muda yang berahlak qurani.

Ini telah dibuktikan dengan walaupun Ponpes ini baru berdiri 3 tahun, Alhamdulillah sampai saat ini telah mencetak dan melahirkan sejumlah hafidz dan hafidzah sebanyak 35 Orang dari berbagai daerah dengan menggunakan metode/kurikulum yang diterapkannya.

“Kurikulum ini berhasil mencapai target seorang santri dari mulai kelas iqro sampai mampu mengkhatamkan Qur’an 30 juz dalam waktu 3 tahun,” ujar ust. Muhamad soleh Al-Hafidz.

Selain itu Ponpes ini telah menghantarkan para santrinya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di berbagai daerah bahkan ke beberapa negara seperti di Tarim hadratulmaut, Yaman dan ada juga yang didaulat menjadi imam tarawih di kedubes RI di negara jepang.

Selain itu santri/asatid pondok pesantren yang baru berusia seumur jagung ini juga telah mengukir prestasi di tingkat propinsi dan nasional diantaranya:

  • Juara 1 MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab Tingkat Kota Bandung
  • Juara 1 MHQ 30 juz dan Tafsir Bahasa Arab Tingkat Propinsi Jawa Barat
  • Juara 2 MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab Tingkat Nasional
  • Juara 2 MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa IndonesiaTingkat Propinsi Jawa Barat Dan Sebagainya.

Pada acara wisuda Hahfidz kali ini Ponpes Madinatul Qur’an mewisuda sejumlah santri/wati dari berbagai tingkatan yaitu,

  • Tingkat Bin-nadzar sebanyak 10 Orang,
  • Tingkat hapalan 10 juz 12 Orang dan
  • Tingkat hapalan 30 juz sebanyak 13 Orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 16 Orang dan perempuan sebanyak 19 Orang.

Muhamad Ardabily salah satu santri asal kota Bandung menuturkan bahwa dirinya semenjak masuk ke Ponpes ini pada tahun 2021 mulai belajar dari iqro dan alhamdulillah dalam waktu 3 tahun dirinya telah mampu menghapal Al Quran sebanyak 30 juz. Hal ini tidak terlepas dari bimbingan para guru yang selalu sabar dan intens dalam membimbing dirinya.

Hal serupa juga di tuturkan oleh Dianra Nabila GZ salah seorang santriwati yang berasal dari kota Tangerang yang mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada guru-gurunya yang telah rela berkorban dengan ketulusan, keikhlasan dan kesabaran sehingga dia bisa meraih mimpinya menjadi hafidz qur’an.

Atas pencapaian prestasi yang diraihnya Dianra meminta doa restu dan pamit kepada Guru-gurunya dengan haru dia menundukan kepala dan berderai airmata, Semoga ilmu yg telah di dapatkannya mendapatkan keberkahan dan bermanpaat serta dapat di aplikasikan ditengah masyarakat.

Di tempat yang sama, ketua yayasan Ade Supriadi, SH. memberikan ucapan selamat kepada para santriwan/wati yang telah di wisuda.

“Barakallah fil ilmi kalian telah sukses memberikan kado terindah menyematkan mahkota pada orangtua di akhirat kelak, akan tetapi wisuda ini hanya sebatas persinggahan, kalian harus lah tetap istiqomah jangan berhenti hanya karna lelah, selalu ingat akan pesan imam asyafi’i jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka bersiaplah untuk menahan perihnya kebodohan,” pesan Ade.

Selain itu Ade Supriadi SH, memberikan apresiasi yang sebesar-besar nya kepada seluruh santri yang telah di wisuda dan para Asatid yg telah menghantarkan mereka dengan dedikasi tinggi dan pengorbanan tulus yang dicurahkan untuk mengabdikan hidupnya dengan membimbing para santri untuk bisa menjadi generasi penerus dimasyarakat, memberikan berkah dan menjadi revolusioner untuk peradaban di kemudian hari. (***)